Kamis, 24 April 2008

BAHASA DAN GENDER

Budianta, Melani. 2002. Pendekatan Feminis Terhadap Wacana: Sebuah Pengantar. dalam Analisis Wacana: Dari Linguistik Sampai Dekonstruksi. Yogyakarta: Kanal.

SEMUA KUTIPAN LANGSUNG!

Secara umum gender dapat didefinisikan sebagai pembedaan-pembedaan yang bersifat sosial yang dikenakan atas perbedaan-perbedaan biologis yang ada antara jenis-jenis kelamin. Dalam konsep ini jelas dibedakan antara yang bersifat alami, yakni pembedaan biologis, dan yang bersifat sosial dan budaya. Bahwa wanita mempunyai rahim dan laki-laki mempunyai penis, adalah suatu kenyataan biologis, tetapi bahwa perempuan dianggap lemah, suka berdandan, dan lebih sesuai untuk menghabiskan waktunya di dalam rumah, sedangkan pria dianggap cocok untuk melakukan aktivitas fisik dan intelektual, adalah norma-norma yang dibentuk oleh kondisi budaya dan masyarakat tertentu.

Ada beberapa pakar feminis mempunyai pendapat yang sedikit berlainan tentang konsep seks dan gender ini. Judith Butler dalam Gender Trouble, misalnya, beranggapan bahwa perbandingan antara seks dan gender tidak sama dengan perbandingan antara alam (biologis) dan konstruksi sosial budaya. Secara lebih ekstrim Butler mengatakan bahkan perbedaan biologis antara "pria" dan "wanita" yang dikotomis dan dianggap "saling melengkapi" itu merupakan hasil konstruksi sosial budaya yang mendukung bias ideologi heteroseksual. Pengakuan terhadap adanya dua jenis kelamin ini, menurut Butler, mengabaikan, dan bahkan merepresi, adanya kelamin ganda, dan orientasi homoseksualitas, transeksualitas dll. Jadi menurut Butler, ideologi gender tentulah yang menghasilkan konstruksi perbedaan jenis kelamin."

(h.203-4)

Tidak ada komentar: